Viral,Napi Rutan Pekanbaru Diduga Dugem di Tahanan

Pekanbaru(kompassindonesia.my.id) -Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Riau, Maizar, mengungkapkan bahwa terdapat 14 narapidana yang terlibat dalam aktivitas dugem di dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pekanbaru.
Maizar menyatakan bahwa ke-14 napi tersebut telah dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru.
“Makanya saya datang ke sini (Rutan Pekanbaru) untuk menarik 14 orang warga binaan ini dan dipindahkan ke Lapas Pekanbaru. Ini untuk memudahkan pemeriksaan terkait perkara video viral tersebut,” ucap Maizar, Rabu (16/4/2025).
Selain pemindahan napi, Maizar juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan meminta keterangan dari pejabat-pejabat yang bertugas di Rutan Pekanbaru. “Pejabat-pejabat yang ada di Rutan ini kita tarik ke Kanwil Kemenkumham untuk dilakukan pemeriksaan,” kata Maizar.
Ia menegaskan bahwa jika terbukti ada petugas atau pejabat Rutan Pekanbaru yang terlibat, sanksi akan diberikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Ya, lihat nanti kalau memang ada keterlibatan petugas, kami berikan sanksi terukur. Bisa saja (dipecat). Bisa sanksi ringan, sedang, dan berat sesuai aturan yang berlaku. Sementara ini yang akan diperiksa yaitu Karutan Pekanbaru dipanggil ke Kanwil Kemenkumham Riau,” tegas Maizar.
Maizar juga menambahkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki sumber barang-barang terlarang yang digunakan oleh para napi tersebut.
“Kami terus melakukan penelusuran dan penyelidikan dari mana mereka mendapatkan barang-barang itu. Apakah dari kunjungan atau ada oknum pegawai (yang memasukkan), ini yang sedang kami dalami,” jelasnya.
Sebelumnya, sebuah video yang viral menunjukkan sekelompok pria tengah berjoget layaknya sedang dugem di dalam sebuah ruangan yang diduga berada di Rutan Kelas I Pekanbaru, Riau, pada Selasa (15/4/2025).
Dalam video tersebut, terlihat beberapa napi berjoget mengikuti alunan musik keras, sementara botol-botol minuman kemasan berserakan di sekitar mereka. Beberapa napi juga terlihat menggunakan handphone, yang memperkuat dugaan bahwa mereka memiliki akses terhadap barang-barang terlarang di dalam rutan.(Salim)