Merasa dizalimi PT Tumpuan,Tukang Berharap Masyarakat Teliti Dengan Bijak Info Loker di Medsos

Duri(kompassindonesia.my.id) – Seorang tukang yang bekerja pada PT Tumpuan merasa dizalimi.Meskipun telah usai bekerja namun hingga saat ini gaji tukang yang berinisial R ini masih ditahan.Selain itu tukang berinisial R ini juga mengeluhkan gaji yang dibayarkan tidak sesuai dan terlalu kecil.

“Awalnya saya mendapat informasi soal PT Tumpuan ini melalui medsos.Disana diinfokan ada lowongan pekerjaan sebagai tukang bangunan.kebetulan saya memang lagi butuh kerja maka saya melamar untuk jadi tukang di PT Tumpuan,”ujar R.

“Namun setelah di PT Tumpuan saya sangat kecewa atas gaji yang diberikan oleh mandor.Setiap hari saya bekerja sebagai tukang cuma dibayar sebesar Rp 140.000 dan itu pun yang diterima cuma sebesar Rp 120.000.Alasannya sesuai ketentuan perusahaan bahwa 30 persen upah itu akan ditahan oleh perusahaan,lanjut R saat dijumpai awak media pada hari Minggu (1/6/2025).

“Saya sudah bekerja di PT Tumpuan selama 6 hari.Selama bekerja itu saya cuma mendapatkan Rp.720.000.Apakah itu sesuai dengan beban pekerjaan dan kemampuan saya sebagai tukang.Sedang diluar saja gaji tukang hampir Rp 200.000 perhari dan itu pun dibayar penuh.Jadi saya sangat trauma bekerja di PT Tumpuan yang berkantor di Rangau,Duri ini.Saya merasa sangat terzalimi,”tambahnya.

“Apa yang terjadi ini merupakan sebuah pembelajaran bagi saya dan juga masyarakat lainnya.Kita tidak boleh mudah percaya dengan informasi dari media sosial.Harus kita selidiki dan pelajari dulu sebelum melamar.Jangan sampai kejadian yang saya alami juga menimpa pada masyarakat lainnya,”pungkas R