Diduga Dana Flexing Staf ketua DPRD Riau dari Hasil Permintaan Proyek Ke OPD

Oplus_16908288

Foto Flexing staf Ahli Ketua DPRD Riau liburan dibali,kini menjadi sorotan masyarakat.Seorang tenaga honor namun mampu menampilkan gaya hidup mewah saat liburan tentu jadi tanda tanya bagi masyarakat.Salah satunya adalah Teva Iris Selaku Ketua Pemuda Millenial Pekanbaru (PMP)

“Disaat ekonomi yang sedang terpuruk saat ini cukup kita sayangkan jika ada orang orang tua yang memamerkan gaya hidup mewah dan berfoya foya.Padahal saat ini banyak orang yang untuk makan sehari hari saja begitu sulit.Belum lagi adanya PHK massal yang turut menambah persoalan ditengah tengah masyarakat.Seharusnya kita semua berempati akan kondisi ini bukan malah memamerkan foto Flexing saat liburan,”ujar Teva Iris yang selalu intens dalam melawan KKN.

“Apa yang di pemerkan oleh staf ahli ketua DPRD Riau berinisial J ini adalah sebuah hal yang juga perlu dipertanyakan.Apakah benar seorang tenaga honor bisa pamer bergaya hidup seperti anak seorang gubernur atau petinggi negeri.Sedangkan J merupakan seorang honor di DPRD Riau.Apakah tidak ada indikasi bahwa kegiatan jalan jalan yang dilakukan J merupakan pemanfaatan dana perjalanan dinas DPRD yang dialih fungsikan.Jika tidak kami kurang yakin J akan repot untuk jauh jauh jalan jalan kesana.”lanjut lanjut Teva Iris yang juga Kader dari PDI-P.

“Apalagi kita telah sama mengetahui bahwa banyak pegawai DPRD baik ASN maupun honor yang ikut menggunakan dana perjalanan dinas untuk kepentingan Pribadi.Penyalahgunaan dana seperti ini telah cukup lama terjadi di Riau dan perlu untuk segera diberantas.Kita ingin bahwa semua anggaran daerah itu benar benar digunakan untuk kepentingan masyarakat bukan untuk kepentingan pribadi atau golongan,”urai Ketua PMP

“Bahkan dari penelusuran yang kami lakukan, diperoleh informasi bahwa oknum J ini telah sering mendatangi Organisasi Perangkat Daerah.Diduga kedatangannya untuk meminta proyek proyek di OPD tersebut.Tentu Hal ini sebuah prilaku tak elok.Tugasnya adalah membantu ketua DPRD bukan untuk meminta proyek.Hal itu bukan topoksi J untuk melakukan hal itu.Jika ingin jadi rekanan maka sudah seharusnya J meletakkan jabatan atau posisi yang kini di emban.Jangan sampai perilakunya akan mencoreng nama baik Kaderismanto selaku ketua DPRD dan juga nama baik PDI-P.

“Saat ini kita berharap agar foto Flexing yang ada di medsos milik J agar dapat ditelusuri.Apakah keberadaan J di Bali itu menggunakan uang pribadi atau uang negara,atau bisa juga memanfaatkan posisi J selaku staf ahli Ketua DPRD.Apabila J telah menggunakan uang negara maka harus ditelusuri alasan J bisa menggunakan anggaran tersebut.Kita tak ingin lagi adanya penyalahgunaan SPPD di DPRD Riau yang akan berakibat kesengsaraan bagi masyarakat.Selain itu kami juga minta agar mengusut kebenaran bahwa J diduga telah memanfaatkan posisinya untuk meminta proyek proyek ke OPD OPD.

Pada kesempatan tersebut Teva Iris juga menyampaikan bahwa akan melakukan unjuk rasa atas apa yang dilakukan oleh J.

Gedung DPRD Riau

“Dalam waktu dekat kami akan melakukan unjuk rasa ke DPRD Riau.Kami ingin agar J diberhentikan dari posisinya sebagai staf Ahli Ketua DPRD Riau.Apa yang dilakukannya sangat sangat mencoreng partai dan nama baik ketua DPRD.Saat ini kami sedang mengurus surat izin dari pihak kepolisian.Agar UNRAS kami bisa berlangsung tanpa Kendala.Bahkan kami juga akan melaporkan hal ini pada ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar bisa mengontrol anggotanya di daerah.

 

(Hak Jawab dan Permintaan maaf Redaksi)

Pihak Jeki selaku pengusaha menyampaikan hak jawab terhadap pemberitaan yang diterbitkan oleh Media Kompassindonesia.my.id

Hak jawab ini mengacu pada Risalah Penyelesaian di Dewan Pers Nomor: 286/Risalah-DP/VIII/2024Tentang Pengaduan Pengusaha Jeki terhadap Media Siber liputan4.com berjudul:

https://www.kompassindonesia.my.id/diduga-dana-flexing-staf-ketua-dprd-riau-dari-hasil-permintaan-proyek-ke-opd/.

Dari rekomendasi yang dikeluarkan Dewan Pers pemberitaan ini dianggap melanggar produk jurnalistik dan harus memberikan hak jawab serta permintaan maaf serta melakukan klarifikasi atas pemberitaan tersebut

Pihak Jeki Mengklarifikasi bahwa :

1.Saya Bukan staf anggota DPRD Provinsi Riau

2.Saya berprofesi sebagian seorang wiraswasta

3.Saya bukanlah orang Dekat ketua DPRD Riau Kaderismanto tapi hanya sesama Kader PDIP

4.Saya tidak pernah mendatangi OPD OPD apalagi meminta Proyek

5.Soal Dana Flexing itu menggunakan anggaran sendiri bukan anggaran negara ataupun dari permintaan proyek.

Tanggapan dan Permintaan Maaf dari Kompassindonesia.my.id

Kami berupaya menjunjung akurasi dan keberimbangan sebuah berita, juga terbuka terhadap ralat, koreksi, dan hak jawab dari pihak yang merasa dirugikan dari pemberitaan yang ditayangkan.

Pihak Kompassindonesia.my.id melakukan konfirmasi tapi belum dijawab langsung kepada pihak yang dirugikan dalam hal ini saudara Jeki

Untuk itu, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap ralat dan koreksi,Kompassindonesia.my.id menayangkan hak jawab dari pihak saudara Jeki

Selain itu,Kompassindonesia.my.id secara terbuka meminta maaf kepada Saudara Jeki, masyarakat dari pemberitaan yang dinilai oleh Dewan Pers tidak akurat, tidak uji informasi, dan tidak berimbang.

Pengusaha J Bantah Sebagai Staf Ahli DPRD