Dideportasi! Paspor Aktivis Long March to Gaza Berserakan di Lantai, Ada Milik WNI

Jakarta(kompassindonesia.my.id) – 15 Juni 2025 — Puluhan aktivis internasional yang hendak mengikuti aksi solidaritas Long March to Gaza dideportasi oleh otoritas Mesir. Lebih dari 30 aktivis dilaporkan ditahan di hotel dan Bandara Internasional Kairo karena dianggap tidak memiliki izin resmi.
Namun bukan hanya deportasi yang membuat publik geram. Sebuah foto viral di media sosial menunjukkan ratusan paspor para aktivis berserakan di lantai kantor imigrasi Mesir. Salah satu paspor yang tampak dalam foto itu adalah paspor Indonesia dengan lambang Garuda di sampulnya.
Kejadian itu pertama kali ramai dibicarakan setelah diunggah oleh akun X (Twitter) @MarbotAlAqsha, yang menulis:
“Paspor aktivis asing yang bersolidaritas untuk Gaza #LongMarchToGaza dibuang ke lantai oleh otoritas Mesir sebelum akhirnya mereka dideportasi. Masya Allah ada paspor dari Indonesia, siapakah dia?”
Laporan dari Reuters dan Associated Press membenarkan adanya aksi deportasi terhadap puluhan aktivis asing. Para aktivis tersebut semula berencana melakukan perjalanan damai menuju perbatasan Gaza sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan terhadap krisis yang menimpa warga Palestina.
Menurut laporan, lebih dari 200 aktivis ditahan, diinterogasi, bahkan diminta untuk membeli tiket pulang sendiri. Di antara mereka, terdapat aktivis dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Hingga kini, identitas WNI dalam foto viral itu masih belum terkonfirmasi secara resmi. Pihak Kementerian Luar Negeri RI juga belum mengeluarkan pernyataan terkait keterlibatan warga Indonesia dalam aksi tersebut.
Otoritas Mesir berdalih bahwa para aktivis tersebut tidak memiliki izin resmi untuk melakukan aksi di wilayah mereka. Mesir sendiri merupakan salah satu negara yang memiliki peran krusial dalam mediasi konflik Israel-Palestina, namun sering kali mengambil kebijakan ketat terhadap aksi-aksi yang berpotensi memicu ketegangan di kawasan.
Hingga berita ini diturunkan, desakan terhadap pemerintah Indonesia untuk memberikan klarifikasi terkait keberadaan WNI dalam aksi Long March to Gaza terus bermunculan di media sosial. Peristiwa ini juga menimbulkan pertanyaan di kalangan netizen:
“Siapa sebenarnya yang takut dengan solidaritas?”
(Salim)