Kangkangi Himbauan Gubri,SMK Perbankan Laksanakan Perpisahan di Hotel

Pekanbaru(kompassindonesia.my.id) -Perpisahan SMK Perbankan Pekanbaru tahun ini berjalan dengan cukup meriah.Kegiatan yang dilaksanakan di hotel Primer jalan Sudirman Pekanbaru pada hari Rabu (30/1) dihadiri oleh siswa kelas XII bersama wali murid.Namun ditengah kemeriahan tersebut ada jeritan perih orang tua yang harus membayar uang perpisahan sebanyak Rp.1.700.000.
Sebuah nilai yang cukup besar ditengah tengah himpitan ekonomi saat ini.Nilai rupiah yang harus dilunasi agar anak anak mereka bisa mengadakan perpisahan.Meskipun mesti mencari pinjaman tapi karena tuntutan sekolah orang tua pun mesti berkorban.Padahal banyak sekolah yang tak mau mengadakan perpisahan karena ekonomi yang sulit tapi SMK Perbankan berani mengadakan kegiatan perpisahan.
Salah satu orang tua juga mengadukan masalah ini pada awak media.Orang tua yang juga memiliki anak di kelas XII ini merasa bahwa nilai rupiah yang mesti dibayar sangat tinggi.Padahal jika memang mau adakan perpisahan bisa dilakukan disekolah.
“Tahun ini SMK akan mengadakan perpisahan di sebuah hotel Pekanbaru.Perpisahan ini dalam rangka melepas siswa kelas XII SMK Perbankan.Menurut sekolah hal ini agar ada moment yang bisa jadi kenangan bagi para siswa.”ujar N salah seorang wali murid.
“Kami sebenarnya tidak permasalahkan soal perpisahan yang dilakukan.Hanya saja nilai rupiah yang mesti dibayar cukup tinggi.Dimana masing masing siswa mesti membayar sebesar Rp. 1.700.000.Sebuah angka yang sangat besar ditengah tengah kondisi ekonomi saat ini,”lanjutnya.
“Sebenarnya yang kami persoalan adalah biaya perpisahan yang cukup besar.Apakah perpisahan tidak bisa dilakukan disekolah bukan malah dihotel.Jika diadakan disekolah pasti biaya yang akan dikeluarkan tidak sebesar saat ini.Mungkin bisa ditekan seminimal mungkin.Sehingga tidak akan memberatkan orang tua siswa.Selaku ortu kami terpaksa bayar meskipun harus meminjam kesana sini,”tambah N.
“Selain itu kami juga dengar bahwa Pemrov Riau telah mengeluarkan himbauan agar pihak sekolah tidak mengadakan perpisahan dihotel.Himbauan ini yang buat banyak sekolah yang tak mau adakan perpisahan.Hanya SMK Perbankan yang berani melakukan Perpisahan meskipun tidak harus membebani wali murid,”Pangkas N
Seperti kita ketahui bahwa Gubri Abdul Wahid melarang kepada semua kepala sekolah SMA/SMK dan sederajat dan semuanya, tidak mengadakan kegiatan diluar sekolah termasuk perpisahan. Kepada kepala sekolah yang mengadakan perpisahan diluar sekolah, maka akan saya ganti kepala sekolahnya,” tegas Gubri Abdul Wahid, usai memimpin rapat perdana bersama kepala OPD dilingkungan Pemprov Riau,pada Senin (3/3) lalu.
Untuk mengetahui alasan pihak sekolah mengadakan perpisahan bahkan di Hotel primer,awak media coba mendatangi lokasi acara.Namun sesampai di Hotel primer awak media tidak diberikan kesempatan untuk bisa mengkonfirmasi Kepala Sekolah.Ironinya awak media malah dihalangi halangi oleh oknum Brimob berpangkat Bripka.Menurut oknum ini dirinya di hubungi oleh Helmi agar bisa menjumpai awak media.
“Saya disuruh Helmi tadi buat jumpa kawan kawan.Saya bukan mau halang halangi awak media untuk konfirmasi pihak sekolah.Saya tak ada hubungan dengan sekolah.Saya di BKO ke Hotel Primer dari pihak Brimob.Jadi kalau mau konfirmasi bagusnya langsung saja besok ke sekolah,Ujar Bripka T.
Apa yang disampaikan oleh Bripka T ini cukup aneh.Sebab dari informasi yang didapat,Helmi tidak lagi kerja di hotel Primer.Jadi mana mungkin Helmi bisa memerintah Bripka T.Selain itu juga keterangan Bripka T di BKO ke Hotel primer perlu untuk dipertanyakan.Jika telah ada security yang diberi tanggung jawab untuk mengamankan hotel kenapa mesti ada Polri yang mesti di BKO kesana.
Hotel bukanlah sebuah wilayah yang rawan kerusuhan,namun merupakan daerah yang selalu kondusif.Jika ada hal hal yang mengganggu maka akan bisa melaporkan pada pihak Kepolisian.Adanya BKO personil Brimob di Hotel perlu untuk dipertanyakan apakah telah sesuai prosedur atau tidak.Atau ini hanya akal akalan dari oknum tersebut.Sebab banyak hotel di Pekanbaru kenapa cuma Primer yang perlu ada BKO personil Brimob.
Terpisah Ferry Ketua LSM Forum Pemberdayaan Masyarakat Riau mengatakan dengan tegas sebaiknya SMK Perbankan seperti ini yg membangkang harus diberi sanksi tegas oleh Gubernur Riau, seperti dicabut ijinnya atau dihentikan bantuan dana BOS.
“Masalah ini harus ada tindakan tegas dari Gubernur Riau Abdul Wahid”, pungkasnya
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Erisman menyampaikan bahwa sejak awal Dinas sudah mengingatkan SMK Perbankan agar tidak mengadakan Perpisahan di hotel,namun SMK perbankan tidak mengindahkannya.
“Mereka ngeyel, sudah kita ingatkan tapi tetap juga dilaksanakan.Sejak awal telah diberitahukan sama pihak sekolah.”
“Selanjutnya,kita akan ambil sikap tegas karena mereka tidak menghargai surat edaran gubernur dan tidak mempertimbangkan rasa keadilan bagi seluruh siswa yg ada di Riau. Kita akan evaluasi izin operasionalnya termasuk kemungkinan membekukan bantuan BOS Pusat dan BOSDA.,”Pungkas Erisman.